Ukhuwah sebagai penegak
persatuan dan kesatuan bangsa
Persatuan adalah tiang penyangga daya suatu negara.
Kemajuan atau kemunduran suatu negara ditentukan oleh persatuan dan kesatuan
bangsanya, Bangsa yang makmur adalah bangsa yang bersatu, bangsa yang hancur
adalah bangsa yang berseteru. Pantas, hujjatul Islam Imam Al-Ghazalli
menegaskan bersatulah seperti dua tangan ini, jangan bercerai seperti dua
telinga ini. Ketika tangan kanan ke depan, tangan kiri he belakang. Ketika
tangan kiri ke depan, tangan kanan ke belakang. ilustrasi tersebut
menggambarkan betapa pentingnya menjaga kesatuan dan memupuk persatuan diantara
kita sebab perbedaan yang muncul dari keragaman di negeri ini, tidak mustahil
menjadi pemicu lahirnya panatisme buta, persaingan tidak sehat, perselisihan,
perpecahan yang bisa meluluh lantahkan nilainilai kebersamaan, merapuhkan
persatuan dan tidak mustahil membawa derita dan kehancuran bangsa kita. Maka
dari itu, allah swt. Berfirman dalam surah al-hujurat;10, yang berbunyi.......
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pentingnya
persatuan dalam membangun bangsa yang kokoh.
Dewan hakim yang arif
dan bijaksana,
Hadirin wal hadirat rohimakumullah,
Apakah rela
bangsa besar yang yang dibangun dengan susah payah oleh para pendahulu kita, dengan
genangan air mata? cucuran keringat bahkan tumpahan darah para syuhada ini
harus porak poranda hanya karena kepentingan kelompok, suku dan golongan? Tentu
tidak .
Oleh
karena itu, haram bagi kita berpecah belah, bertingkai pangkai, dan
bercerai-berai apalagi dengan sesama insan beriman, satu aqidah, satu Tuhan,
dan satu agama, kita
harram berpecah belah dan bersengketa.
Realitas sering menunjukan, terkadang hanya gara-gara
perbedaan pendapat berlainan organisasi
yang dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dan kelompok kemudian pisah partai,
putus silaturrahmi, berakhir dengan saling tonjok, saling rampok, bahkan saling
bacok. Padahal bukankah sesama muslim bersaudara, bukankah sesama mu'min ibarat
satu bangunan, bukankah sesama insan beriman bagaikan satu tubuh, yang satu
sakit yang lain harus merasakan sakit . Sebab mayoritas bangsa Indonesia
beragama Islam, jika internal muslim berseteru maka persatuan bangsa akan
terganggu.
majlis hakim yang arif lagi bijaksana,
Hadirin wal hadirat rohimakumullah,
Baiklah, Dari pensyrahan kami, dapat
disimpulkan, persatuan dan kesatuan merupakan syarat utama dan pertama
membangun bangsa, Oleh karena itu dalam memandang pentingnya merajut
kebersamaan dan merangkai persatuan di republik ini. Caranya dengan memantapkan
ukhuwah Islamiya, kepada saudara-saudaraku se-bangsa dan se-tanah air
se-keyakinan dan se-perjuangan , kami menghimbau untuk memperkokoh persatuan
diantara kita. Wahai saudara-saudaraku orang betawi, orang jawa, orang madura,
orang aceh, orang lampung dan seluruh saudaraku dari sabang sampai merauke kita
semua bersaudara, marilah kita bina kebersamaan, kita junjung tinggi semangat
bhineka tunggal ika, berbeda-beda tapi satu jua. Seperti firman Allah dalam
surat al-hujurat ayat 13, yang berbunyi :
Allah Swt. mengisyaratkan agar saya, saudara, dan kita
semua memperkokoh persatuan dan kesatuan, serta melarang bercerai berai, mulai
detik ini, kita samakan langkah, seragamkan gerak, satukan persepsi, berat sama
dipikul ringan sama dijing-jing. rawe-rawe rantas malang-malang putung,
perbedaan jangan melahirkan perpecahan tapi dengan perbedaan harus saling
melengkapi dan menghargai.
Dengan demikian, semangat yang harus kita tumbuhkan
adalah semangat bersatu bukan berseteru, semangat integrasi bukan disintegrasi,
dan semangat kompetisi bukan semangat berkelahi. (betul?). apabila upaya-upaya Ini kita lakukan, kita
semua yakin persatuan bangsa akan terbina, keutuhan NKRI akan lestari, dan
Indonesia akan menjadi negara adil dan
makmur , adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan, indonesia akan
menjadi negara yang Baaldhatun Thayyibatun Warobbun Ghofuur .
. Amin Ya robbal Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar